TikTok Sebagai Ruang Dialog Kultural Generasi Z dan Tradisi Lokal
DOI:
https://doi.org/10.59613/jomss.v3i1.255Keywords:
TikTok, Generasi Z, budaya lokalAbstract
TikTok sebagai platform media sosial berbasis video pendek telah berkembang menjadi ruang dialog kultural yang strategis bagi Generasi Z dalam merepresentasikan, menginterpretasikan, dan mendistribusikan ulang warisan budaya lokal. Perubahan dinamika budaya dalam era digital menuntut adaptasi baru terhadap cara pelestarian dan transformasi nilai-nilai tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana Generasi Z memanfaatkan TikTok sebagai medium partisipatif dalam membangun kembali relasi antara identitas generasi dan tradisi lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi literatur, yang melibatkan telaah terhadap buku, artikel ilmiah, dan publikasi akademik relevan, serta konten-konten TikTok yang menjadi bahan kajian dalam penelitian terdahulu. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi kualitatif untuk mengeksplorasi makna simbolik dari representasi budaya yang tampil di platform tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TikTok membuka ruang baru bagi pelestarian budaya lokal dengan cara yang lebih kreatif, visual, dan mudah diakses oleh khalayak luas. Generasi Z tidak hanya menjadi pewaris pasif budaya, tetapi juga aktor utama dalam proses transformasi budaya melalui narasi digital yang mereka ciptakan. Namun, proses ini juga membawa tantangan seperti komodifikasi budaya dan pemutusan konteks nilai tradisional. Dengan demikian, TikTok berperan sebagai media sosial yang mampu menjembatani masa lalu dan masa kini, antara lokalitas dan globalitas, dalam satu ruang digital yang cair dan dinamis.