Pengembangan Produk dari Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) dan Tepung Pisang Goroho (Musa Acuminate, sp) Menjadi Biskuit untuk Pencegahan Stunting dengan Menggunakan Metode Matematis R&D

Authors

  • Muhammad Refi FMIPA, Universitas Negeri Gorontalo
  • Nursiya Bito FMIPA, Universitas Negeri Gorontalo

DOI:

https://doi.org/10.59613/jomss.v1i2.27

Abstract

Tujuan Penelitian ini untuk menemukan formulasi produk biskuit yang berfungsi untuk pencegahan stunting dengan melihat tingkat penerimaan masyarakat terhadapa biskuit Rebisting (Refi Biskuit Stunting) dan juga untuk mengetahui nilai gizi dalam biskuit. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan matematis R&D (Research and Development) dengan metode penelitian 4D yaitu Define, Design, Development dan Dissemination. Define adalah tahap menentukan resep acuan berbahan dasar kearifan lokal sulawesi, Gorontalo yaitu pisang goroho dan ikan cakalang, Design adalah tahap pengembangan produk, Development adalah tahap validasi produk dengan melakukan uji organoleptik kepada 30 panelis terlatih di laboratorium pangan, Fakultas Pertanian, Univesitas Negeri Gorontalo, Dissemination adalah tahap mengimplementasikan produk yang dipamerkan pada kotamobagu EXPO untuk melihat tingkat penerimaan masyarakat terhadap produk Rebisting (Refi Biskuit Stunting). Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu formula yang tepat untuk pembuatan produk Rebisting (Refi Biskuit Stunting) yaitu dengan subtitusi 70% tepung pisang goroho dan 30% tepung ikan cakalang, kemudian penerimaan masyarakat terhadap produk biskuit Rebisting (Refi Biskuit Stunting) dengan nilai rerata keseluruhan 3.9 masuk dalam kategori “sangat disukai” sehingga dapat diterima oleh masyarakat dengan nilai gizi produk Rebisting sajian perkemasan 150 g mengandung energi total 411,84 Kal, lemak total 11 g, protein 13,7 g, karbohidrat total 24 g, dan AKG berdasarkan kebutuhan energi 2100 Kal..

Published

2023-11-15