Model Pendidikan Islam Holistik: Menjawab Kebutuhan Pembentukan Karakter di Era Revolusi Industri 4.0

Penulis

  • Riza Rahmawati Sekolah Tinggi Agama Islam Grobogan, Indonesia
  • Dedi Saputra Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan Darussalimin NW Praya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59613/jipb.v3i2.304

Kata Kunci:

Pendidikan Islam Holistik, Karakter, Revolusi Industri 4.0

Abstrak

Era Revolusi Industri 4.0 membawa dampak signifikan terhadap dunia pendidikan, termasuk dalam pembentukan karakter peserta didik. Pendidikan Islam holistik hadir sebagai pendekatan integratif yang menyatukan aspek intelektual, spiritual, emosional, dan sosial guna menjawab tantangan moral sekaligus kebutuhan kompetensi abad ke-21. Penelitian ini bertujuan merumuskan model pendidikan Islam holistik yang relevan dengan pembentukan karakter generasi muda di tengah arus digitalisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis studi literatur dengan analisis isi. Data diperoleh dari artikel jurnal, prosiding, buku, dan dokumen resmi yang relevan, kemudian dianalisis melalui reduksi data, penyajian tematik, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi sumber digunakan untuk memastikan validitas temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan Islam holistik mampu mengintegrasikan nilai religius dengan kompetensi abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Model ini menekankan empat dimensi utama: spiritualitas (iman dan akhlak), intelektual (penguasaan ilmu dan teknologi), sosial-emosional (empati dan tanggung jawab), serta digital-etik (literasi digital berbasis nilai Islam). Beberapa praktik di sekolah Islam dan pesantren di Indonesia maupun Malaysia membuktikan efektivitas model ini dalam membentuk peserta didik yang berkarakter, adaptif, dan kompetitif. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan urgensi pendidikan Islam holistik dalam menjawab tantangan era Revolusi Industri 4.0. Model yang ditawarkan dapat menjadi alternatif kerangka kerja untuk membangun generasi muslim yang berdaya saing global tanpa kehilangan identitas religius.

Diterbitkan

2025-09-20